Dilansir dari The Australian, bahwa ternyata menurut sebuah dokumen bocoran dari mantan pegawai NSA, Edward Snowden, pihak intelijen Amerika mampu melahap 200 juta pesan dalam sehari.
Jutaan pesan-pesan ini bukan hanya dari Amerika Serikat saja melainkan dari seluruh dunia. Selain itu, NSA juga melakukan ekstraksi data pesan, jaringan kontak dan nomor rekening dari seorang pengguna gadget mobile.
File-file yang dibocorkan Snowden tersebut dinamai DishFire, yang bertujuan mengumpulkan data apa saja yang bisa didapat.
Program DishFire ini bertugas untuk mengumpulkan dan menganalisis pesan otomatis seperti dari pemberitahuan adanya panggilan atau pesan otomatis yang memberitahukan soal biaya roaming internasional. Namun, itu juga dapat digunakan untuk mencari tahu indentitas nomor rekening menggunakan pesan otomatis yang dikirim Bank-Bank.
Namun pihak NSA mengelak tudingan ini, mereka menyatakan bahwa program mereka yang bernama DishFire bekerja sesuai dengan perturan perundangan yang berlaku dengan menegaskan bahwa setiap data dari orang-orang dari negara lain langsung dihapus secara bertahap.
Image credit: The Australian